27 November 2008

Peristiwa Besar di Bulan Ramadhan

Bagi umat dijaman Rasulullah saw, bulan Ramadhan tidak hanya sekedar sebagai bulan untuk berpuasa, untuk tidur atau bermalas-malasan. Lebih dari itu, Ramadhan adalah bulan yang penuh aktivitas (kegiatan) dan momen-momen penting lainnya.

Sebelum hijrah, bulan Ramadhan merupakan bulan Quran yakni bulan diturunkan Al Quran untuk pertama kali. Disamping itu bulan ini juga "bulan tadarus" Rasul bersama Jibril. Yakni untuk mengulang kembali seluruh ayat Al Quran yang telah diwahyukan. Dan khusus pada tahun terakhir sebelum wafatnya Rasulullah, Jibril datang dua kali untuk tadarus Quran bersama Nabi saw.

Ada sembilan peristiwa penting yang sempat disaksikan Rasulullah setelah hijrah,
  1. Rasulullah mengikuti peperangan (melawan orang kafir Qurasy) sebanyak enam kali terjadi di bulan Ramadhan.
  2. Perang Badar dan penaklukan kota Makkah (Fathu Makkah).
  3. Pernikahan Ali dan Fathimah.
  4. Pernikahan Rasulullah saw dengan Hafshah binti Umar bin Khathab ra.
  5. Pernikahan Rasulullah saw dengan Zainab binti Khuzaimah.
  6. Putri Rasulullah saw Ruqayah meninggal dunia.
  7. Hancurnya berhala-berhala, seperti Latta, Uzza, Manat, dan Suwa milik kaum musyrik.
  8. Runtuhnya Masjid Adh-Dhirar yang dibangun orang-orang munafik untuk menghancurkan Islam.
  9. Datangnya rombongan delegasi kaum Tsaqif yang ingin masuk Islam.
Yang paling penting dari semua peristiwa di atas adalah Perang Badar. Karena merupakan penentu keberadaan umat Islam. Akankah jaya atau hancur untuk selamanya?

Ketika beristirahat di tengah perjalanan, Rasulullah saw mendengar bahwa Abu Sufyan telah mengetahui keberangkatan beliau beserta pasukannya. Beliau mengajak pasukannya untuk segera bergerak kembali hingga tiba di dekat Badar. Begitu mengetahui pasukan Quraisy sudah siap menyambut serangan kaum muslimin dengan peralatan yang lengkap, padahal kaum muslimin hanya membawa safar seadanya, maka Rasulullah mengadakan rapat kilat dengan para sahabatnya.

Namun diantara mereka tidak ada yang berani mengutarakan pendapatnya, sampai-sampai Rasulullah bersabda, "Wahai manusia! Berikan aku saran atau pertimbangan. Barangkali ini merupakan pertempuran pertama untuk membahas persoalan peperangan. Teruskan kita maju berperang melawan orang kafir itu atau sebaliknya? Betapapun kita telah terikat janji dengan Allah untuk tetap melawan kaum kafir. Dan Allah pasti akan membantu kita"

"Sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak-tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir" (Al Anfal:7)

Akhirnya hasil musyawarah memutuskan agar kaum muslimin tetap maju berperang. Mereka harus bertekad mengerahkan segenap kekuatan. Oleh sebab itulah seorang sahabat, Saad berucap, "Wahai Rasulullah, aku tidak mengatakan seperti apa yang dikatakan Bani Israil kepada Musa as. Pergilah kamu dan Tuhanmu, dan berperanglah kalian berdua, sesungguhnya aku disini duduk-duduk saja menunggu, tapi aku katakan, Pergilah kamu dan Tuhanmu dan aku akan berperang bersama kalian. Demi Allah, sekalipun harus mengarungi lautan, asalkan bersamamu, tentu akan aku lakukan".

Itulah tanggungjawab seorang mukmin dengan kesadaran imannya. Dan akhirnya pasukan Badar Rasulullah meraih kemenangan gemilang, Dan peristiwa ini diabadikan dalam surat Al-Anfal.


dikutip dari:
Materi Ceramah Ramadhan dan Umum
Abu Izzuddin

24 November 2008

Madrasah Ramadhan

Allah swt berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al-Baqarah: 183).

Ramadhan merupakan bulan suci yang di dalamnya tergores beberapa peristiwa penting yang menentukan nasib umat manusia di jagat raya ini. Mengapa? Dibulan inilah Rasulullah saw mempertaruhkan pasukan "Badar" dalam sebuah pertarungan antara haq dan bathil. Diantara doa Rasulullah saw adalah "Ya Allah, jika Engkau hancurkan kumpulan (pasukan) ini maka Engkau tidak akan disembah lagi dimuka bumi..." Dan akhirnya Allah memenangkan hamba-Nya yang haq atas orang-orang kafir yang bathil. Itulah kemenangan pertama sebagai awal kemenangan demi kemenangan risalah dakwah Islam.

Disamping itu bila kita telusuri sesungguhnya Ramadhan penuh dengan nuansa pendidikan, sehingga laik bila dinamakan syahrut tarbiyah atau bulan penggemblengan pribadi muslim menjadi pribadi muttaqin, orang-orang yang bertakwa kepada Allah swt. Itulah madrasah Ramadhan yang mulia penuh berkah. Di antara nilai-nilai pendidikan yang dapat kita raih dari bulan ini adalah:

1. Pengendalian Diri

Pada bulan Ramadhan setiap orang berpuasa diwajibkan menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami istri serta segala yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ini merupakan latihan bagi orang-orang yang berpuasa agar mempu mengendalikan diri dari nafsu duniawi yang rendah, yang sering menjadikan manusia serakah dan menerjang hukum Allah. Apa saja "dimakan" tanpa pandang halal atau haram, demi meraih kenikmatan, kedudukan, jabatan, gengsi, dan setumpuk atribut duniawi lainnya. Hasil dari latihan pengendalian ini adalah lahirnya pribadi yang tegar dan zuhud yang tidak mudah terpikat oleh gemerlap perhiasan dan tipu daya duniawi. Karena sesungguhnya jalan meraih sukses memang sangat mahal, adapun jalan kehancuran sangatlah enak dan melalaikan. Sebagaimana rambu-rambu Rasulullah saw: "...dihamparkan jalan menuju surga denga segala yang kita benci dan dihiasi jalan ke neraka dengan syahwat keindahan.."

Ciri pribadi sukses dari hasil tarbiyah Ramadhan adalah pribadi istiqomah yang tegar memandang dunia sebagimana disebutkan dalam Al-Quran, yaitu: "Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli, dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang di (hari) itu hati dan penglihatan menjadi guncang" (An Nuur: 37)

2. Penyucian Diri

Pada bulan Ramadhan, setiap shoimin diwajibkan untuk mengendalikan dan menjaga penglihatan, lisan, hati bahkan nafsu seksualnya dari perbuatan yang merusak puasanya. Seperti melihat hal-hal maksiat, mendengar hal-hal yang dapat melalaikan dari mengingat Allah, mengucapkan kata-kata batil yang tidak bermanfaat, perasaan iri, dengki, hasad, ghibah, namimah, dan sebagainya. Ini semua merupakan tarbiyah tingkat tinggi untuk membersihkan dan mensucikan pribadi oang yang berpuasa menjadi pribadi mutathohirin, bersih dari segala kemaksiatan, terbebas dari penyakit jiwa dan tercelup dengan nilai-nilai luhur serta terhiasi dengan akhlaq mulia. Itulah pribadi yang bersih badannya, bersih jiwanya, sehat fisiknya, dan sehat pula ruhaninya. Sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa, dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotorinya" (Asy Syam: 1-10). Demikian juga ditegaskan dalam surat Al-Mukminun: 1-10, sebagai gambaran pribadi mukmin yang sukses, dunia dan akhirat.

3. Taqarrub Ilallah

Dibulan Ramadhan, ditekankan sekali untuk menegakkan shalat malam, shalat tahajjud, atau qiyamullail yang dalam bulan ini diistilahkan dengan shalat Tarawih. Ini pada awalnya dan biasa dilakukan Nabi saw di akhir atau dua pertiga terakhir malam. Ibadah ini merupakan taqarrub kepada Allah, komunikasi langsung, jalur tol, bebas hambatan, sebagai sarana memohon dan mengadukan segala persoalan, memohon kekuatan agar mampu menghalau permasalahan pelik dalam kancah kehidupan. Hasil dari "diklat" ini adalah munculnya generasi yang qawiyy, kuat, tahan banting dan tahan uji serta istiqomah dalam memperjuangkan "izzatul islam wal Muslimin. Merekalah ibadurrahman, hamba-bamba Allah yang Maha Rahman, Maha Pengasih, yaitu: "...orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka" (Al Furqan: 64).

4. Tilawah Al-Quran

Salah satu syiar yang dianjurkan dalam bulan Ramadhan adalah memperbanyak tilawah Al-Quran. Yaitu membaca dengan menyertakan seluruh potensi fisik, ruhani, pemikiran dan pemahaman untuk memahami dustur ilahi. Bila seorang muslim menghayati benar apa yang dibacanya sungguh akan terbentang betapa sempurnanya undang-undang ilahi. Inilah kalam Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Perkasa, serta Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia telah menciptakan alam dengan segenap pernak-perniknya. Maka sangat logis bahwa Dia juga yang paling pantas dan paling layak menentukan segala peraturan. Hanya Dia yang paling pantas untuk disembah, ditakuti, paling dicintai. Hanya pada-Nya lah kekuasaan dan kemahaadilan tertinggi.

Dari tilawah Al Quran ini diharapkan lahir pribadi rabbani yang sempurna iman dan takwanya, ia senantiasa mengajarkan kebaikan kepada orang lain yaitu dengan berpedoman pada Al Quran dan Sunnah, disamping itu dia juga senantiasa belajar serta berpegang teguh di atasnya, menjadikan dirinya pribadi teladan di tengah umat.

Itulah di antara nilai-nilai pendidikan dalam bulan Ramadhan. Kesemuanya ini adalah dalam rangka melahirkan pribadi mukmin yang sempurna dalam segala sisinya, Semoga kita termasuk didalamnya.


dikutip dari:
Materi Ceramah Ramadhan dan Umum
Abu Izzuddin

23 November 2008

Keutamaan Bulan Ramadhan

Allah Azza wa Jalla berfirman,

"Bulan Ramadhan (adalah) bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk (hudan) bagi manusia dan penjelasan (bayan) tentang petunjuk itu dan furqan (pembela haq dan bathil)" (Al-Baqarah: 185).

Ramadhan dalam tinjauan bahasa bermakna sangat terik, atau panas karena terik matahari. Adapun bulan puasa disebut sebagai bulan Ramadhan karena ia dapat membakar dosa-dosa dengan amal sholih. Adapun menurut Zamakhsyari dalam Rawai'ul Bayan hal .100 mengatakan "Orang-orang Arab dahulu kala ketika memindahkan nama-nama bulan itu menurut masa yang dilalui (menurut iklimnya). Kebetulan bulan ini melalui masa panas karena sangat terik matahari, maka disebutlah ia Ramadhan".

Menurut riwayat Ahmad dari Abu Hurairah ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw senantiasa menyambut dan menyongsong kedatangan bulan Ramadhan dengan berita gembira kepada para shahabatnya seraya bersabda,

"Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah memfardukan atas kamu puasanya. Didalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka dan dibelenggu seluruh syetan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu, maka sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kebaikan".

Diamping keutamaan diatas, masih banyak keutamaan dan nama-nama bulan Ramadhan sesuai dengan fungsinya, yaitu:
  1. Syahrullah, artinya Bulan Allah. Sebagaimana tersebut dalam hadist qudsi bahwa puasa Allah sandarkan pada dirinya, dan Dia-lah yang akan memberi pahala secara khusus, ash-shaumu lii wa ana ajzi bihi...
  2. Syahrul Quran, yaitu bulan yang didalamnya diturunkan Al Quran (Al-Baqarah : 185, Al Qadr: 1-5).
  3. Syahrul Shabri, bulan kesabaran yaitu bulan untuk mendidik dan melatih pribadi muslim untuk besabar. Yakni bersabar dalam menunaikan ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan dan sabar menghadapi musibah. Dan ini dapat dirasakan nilai tarbawi (nilai pendidikan)-nya dalam bulan ini lebih berkesan.
  4. Syahrul Jud, bulan keikhlasan. Yaitu bulan untuk meraih keikhlasan dengan memperbanyak bermurah tangan, memberi bantuan kepada fakir miskin.
  5. Syahrul Rahmah, bulan rahmat, yakni bulan saat Allah lebih banyak melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya.
  6. Syahrul Najah, bulan pembebas, yaitu bulan dilepaskannya dari azab neraka.
  7. Syahrul Tilawah, bulan untuk memperbanyak tilawah Quran. Di bulan ini sangat utama untuk tilawah karena pahala yang berlipat-lipat gandakan diraih didalamnya.
  8. Syahrul id, bulan untuk kembali kepada fitrah. yakni dibulan ini menjadi penghantar dan pembersih jiwa mukmin kembali kepada fitrahnya, yakni bila segala perintah Allah ditunaikan dan larangan-Nya dijauhi. Di akhir bulan ini dilaksanakan shalat Ied sebagai pertanda kemenangan dan kesuksesan bagi mereka komitmen dalam takwanya. Laisa 'ied liman labisal jadiid walaakinnal 'ied man thaa 'atuhu yaziid, hari raya ied bukanlah bagi mereka yang baru bajunya, akan tetapi ied adalah bagi mereka yang ketaatannya bertambah.
Dan masih banyak lagi nama-nama dan keutamaan Ramadhan.


dikutip dari:
Materi Ceramah Ramadhan dan Umum
Abu Izzuddin