24 November 2008

Madrasah Ramadhan

Allah swt berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al-Baqarah: 183).

Ramadhan merupakan bulan suci yang di dalamnya tergores beberapa peristiwa penting yang menentukan nasib umat manusia di jagat raya ini. Mengapa? Dibulan inilah Rasulullah saw mempertaruhkan pasukan "Badar" dalam sebuah pertarungan antara haq dan bathil. Diantara doa Rasulullah saw adalah "Ya Allah, jika Engkau hancurkan kumpulan (pasukan) ini maka Engkau tidak akan disembah lagi dimuka bumi..." Dan akhirnya Allah memenangkan hamba-Nya yang haq atas orang-orang kafir yang bathil. Itulah kemenangan pertama sebagai awal kemenangan demi kemenangan risalah dakwah Islam.

Disamping itu bila kita telusuri sesungguhnya Ramadhan penuh dengan nuansa pendidikan, sehingga laik bila dinamakan syahrut tarbiyah atau bulan penggemblengan pribadi muslim menjadi pribadi muttaqin, orang-orang yang bertakwa kepada Allah swt. Itulah madrasah Ramadhan yang mulia penuh berkah. Di antara nilai-nilai pendidikan yang dapat kita raih dari bulan ini adalah:

1. Pengendalian Diri

Pada bulan Ramadhan setiap orang berpuasa diwajibkan menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami istri serta segala yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ini merupakan latihan bagi orang-orang yang berpuasa agar mempu mengendalikan diri dari nafsu duniawi yang rendah, yang sering menjadikan manusia serakah dan menerjang hukum Allah. Apa saja "dimakan" tanpa pandang halal atau haram, demi meraih kenikmatan, kedudukan, jabatan, gengsi, dan setumpuk atribut duniawi lainnya. Hasil dari latihan pengendalian ini adalah lahirnya pribadi yang tegar dan zuhud yang tidak mudah terpikat oleh gemerlap perhiasan dan tipu daya duniawi. Karena sesungguhnya jalan meraih sukses memang sangat mahal, adapun jalan kehancuran sangatlah enak dan melalaikan. Sebagaimana rambu-rambu Rasulullah saw: "...dihamparkan jalan menuju surga denga segala yang kita benci dan dihiasi jalan ke neraka dengan syahwat keindahan.."

Ciri pribadi sukses dari hasil tarbiyah Ramadhan adalah pribadi istiqomah yang tegar memandang dunia sebagimana disebutkan dalam Al-Quran, yaitu: "Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli, dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang di (hari) itu hati dan penglihatan menjadi guncang" (An Nuur: 37)

2. Penyucian Diri

Pada bulan Ramadhan, setiap shoimin diwajibkan untuk mengendalikan dan menjaga penglihatan, lisan, hati bahkan nafsu seksualnya dari perbuatan yang merusak puasanya. Seperti melihat hal-hal maksiat, mendengar hal-hal yang dapat melalaikan dari mengingat Allah, mengucapkan kata-kata batil yang tidak bermanfaat, perasaan iri, dengki, hasad, ghibah, namimah, dan sebagainya. Ini semua merupakan tarbiyah tingkat tinggi untuk membersihkan dan mensucikan pribadi oang yang berpuasa menjadi pribadi mutathohirin, bersih dari segala kemaksiatan, terbebas dari penyakit jiwa dan tercelup dengan nilai-nilai luhur serta terhiasi dengan akhlaq mulia. Itulah pribadi yang bersih badannya, bersih jiwanya, sehat fisiknya, dan sehat pula ruhaninya. Sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa, dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotorinya" (Asy Syam: 1-10). Demikian juga ditegaskan dalam surat Al-Mukminun: 1-10, sebagai gambaran pribadi mukmin yang sukses, dunia dan akhirat.

3. Taqarrub Ilallah

Dibulan Ramadhan, ditekankan sekali untuk menegakkan shalat malam, shalat tahajjud, atau qiyamullail yang dalam bulan ini diistilahkan dengan shalat Tarawih. Ini pada awalnya dan biasa dilakukan Nabi saw di akhir atau dua pertiga terakhir malam. Ibadah ini merupakan taqarrub kepada Allah, komunikasi langsung, jalur tol, bebas hambatan, sebagai sarana memohon dan mengadukan segala persoalan, memohon kekuatan agar mampu menghalau permasalahan pelik dalam kancah kehidupan. Hasil dari "diklat" ini adalah munculnya generasi yang qawiyy, kuat, tahan banting dan tahan uji serta istiqomah dalam memperjuangkan "izzatul islam wal Muslimin. Merekalah ibadurrahman, hamba-bamba Allah yang Maha Rahman, Maha Pengasih, yaitu: "...orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka" (Al Furqan: 64).

4. Tilawah Al-Quran

Salah satu syiar yang dianjurkan dalam bulan Ramadhan adalah memperbanyak tilawah Al-Quran. Yaitu membaca dengan menyertakan seluruh potensi fisik, ruhani, pemikiran dan pemahaman untuk memahami dustur ilahi. Bila seorang muslim menghayati benar apa yang dibacanya sungguh akan terbentang betapa sempurnanya undang-undang ilahi. Inilah kalam Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Perkasa, serta Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia telah menciptakan alam dengan segenap pernak-perniknya. Maka sangat logis bahwa Dia juga yang paling pantas dan paling layak menentukan segala peraturan. Hanya Dia yang paling pantas untuk disembah, ditakuti, paling dicintai. Hanya pada-Nya lah kekuasaan dan kemahaadilan tertinggi.

Dari tilawah Al Quran ini diharapkan lahir pribadi rabbani yang sempurna iman dan takwanya, ia senantiasa mengajarkan kebaikan kepada orang lain yaitu dengan berpedoman pada Al Quran dan Sunnah, disamping itu dia juga senantiasa belajar serta berpegang teguh di atasnya, menjadikan dirinya pribadi teladan di tengah umat.

Itulah di antara nilai-nilai pendidikan dalam bulan Ramadhan. Kesemuanya ini adalah dalam rangka melahirkan pribadi mukmin yang sempurna dalam segala sisinya, Semoga kita termasuk didalamnya.


dikutip dari:
Materi Ceramah Ramadhan dan Umum
Abu Izzuddin

Tidak ada komentar: