08 Desember 2008

Perjalanan Menuju Pemahaman Islam Secara Totalitas

Cobalah sekali waktu anda melakukan sebuah perjalanan dan bawalah buku catatan (semacam bloknote), dari satu tempat ke tempat lain, lakukanlah pengamatan. Mulai dari kantor, rumah, jalan, sekolah, pasar, lapangan, warung, pertokoan, supermarket, terminal. Adakah juga perjalanan di desa, di kota, di komplek perumahan, asrama, sawah, kebun, di proyek-proyek bangunan dan di mana saja. Dan berhentilah di masjid untuk istirahat, shalat, berdoa dan merenung. Untuk apa?

Catat apa yang anda jumpai dalam perjalanan tadi, kemudian renungkanlah!

Apa yang tengah terjadi di tengah umat kita, umat yang mayoritas muslim? Apa yang mereka lakukan dalam kehidupannya, apa yang mereka lakukan untuk diri mereka, untuk teman mereka, untuk keluarga mereka? Lalu apakah mereka menyisakan waktu untuk Allah Rabb mereka, untuk Rasul SAW yang sering dipuju-puji dalam shalawat. Dan terakhir... apa yang telah mereka (dan juga kita tentunya) lakukan untuk Islam? Sungguh sangat sedikit!

Lalu kumpulkan catatan itu, niscaya akan anda ketahui bahwa umat ini begitu jauh dari Islam. Islam tidak lagi dijadikan panduan, Islam tidak lagi dijadikan rujukan. Bahkan orang yang bernama "Islam" pun bukan lagi jadi jaminan bahwa perilakunya Islam pula. Islam telah dilecehkan dimana-mana. Ya Allah... astahfirullaahal 'azhiima.

Dimana-mana anda jumpai wanita-wanita mengumbar auratnya sedemikian bebasnya. Laki-laki nakal semakin senang dan semangat karena punya "tontonan" dan "mainan gratis". Mereka bisa mencuci mata dengan "kemaksiatan" sepuas-puasnya. Sementara sang wanita secara tidak sadar -atau mungkin malah bangga- bahwa dirinya tengah menjadi objek dan incaran perampokan dan perkosaan. Tidak sadar bahwa dia sedang dijerat dalam sebuah perangkap.

Anak muda, orang tua, anak-anak kecil, kakek-nenek semua tengah asyik dengan "dunia"nya masing-masing. Mereka tidak tahu atau malah tidak mau tahu bahwa di balik kehidupan ini nanti ada pertanggung-jawaban, ada hari akhirat sebagai perhitungan dan pembalasan. Tidak tahukah mereka atau mereka tidak mau tahu?

Saudaraku... jangan kau biarkan mereka yang terjerumus dalam dosa dan kemaksiatan itu... sebab manakala kita tak perduli... yang menanggung akibat bukan hanya mereka... kita juga kena getahnya...

"Dan peliharalah dirimu dari fitnah yang tidak hanya ditimpakan pada orang-orang zhalim di antara kamu (saja)!" (Al-Anfal: 25).




dikutip dari:
Materi Ceramah Ramadhan dan Umum
Abu Izzuddin

Tidak ada komentar: