01 Januari 2009

Agar Bisa Bangun Malam

Allah Azza wa Jalla berfirman,

Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat untuk khusyu' dan bacaan di waktu itu lebih berkesan" (Al-Muzammil: 6).

Diantara nikmat Allah yang dikaruniakan kepada hamba-Nya adalah dijadikannya malam untuk istirahat. Disamping untuk istirahat jasmani, sesungguhnya malam merupakan saat yang tepat untuk tarbiyah ruhaniyah (pendidikan ruhani). Yakni saat tepat untuk mengolah potensi ruhani agar semakin meningkat guna melahirkan kekuatan andal.

Ada beberapa keutamaan waktu malam:
  1. Saat doa yang paling diindahkan oleh Allah Ta'ala
    Rasulullah SAW pernah ditanya, "Doa yang bagaimana yang paling diindahkan oleh Allah" "Beliau menjawab, "Tengah malam terakhir dan pada akhir shalat wajib".
  2. Pengaruh mendalam dan kejernihan ruhani yang istimewa
    Jalur ibadah di malam hari adalah jalur tol, bebas hambatan, sehingga komunikasi dengan Allah lebih berkesan dan optimal.
  3. Membebaskan jiwa dari ikatan duniawi
    Pembiasaan bangun di waktu malam dan beribadah di dalamnya akan membebaskan jiwa dari keterikatan pada tarikan duniawi. Sehingga dapat mengikhlaskan seluruh amal dan aktivitas nya hanya kepada Allah Azza wa Jalla, menyucikan jiwa dari penyakit riya', ujub, takabur, iri, dengki, dan sebagainya.
Akan tetapi dibalik fadhilah yang agung sesungguhnya bangun di waktu malam sangatlah berat. Ini adalah amalan pilihan orang-orang terpilih. Sebagaimana disebutkan dalam HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i, "Salah satu kebiasaan nabi Dawud adalah tidur pada separuh malam, bangun pada sepertiganya, lalu tidur pada seperenamnya".

Nah, karena beratnya untuk bangun malam, tentunya butuh berbagai kiat untuk bisa bangun malam. Berikut ini ada beberapa kiat dari imam Ghazali yang dapat menggerakkan jiwa agar dapat bangun malam, diantaranya:

Faktor Zhahri (jasmani):
  1. Jangan terlalu banyak makan. Sebagian ulama berkata, "Hai orang-orang yang menghendaki jalan kepada Allah, janganlah kalian banyak makan, sehingga banyak minum dan tidur, lalu menyebabkan penyesalan yang banyak".
  2. Jangan membebani diri dengan pekerjaan-pekerjaan berat dan banyak.
  3. Jangan meninggalkan kebiasaan tidur siang walaupun hanya sebentar, karena tidur siang bisa membantu bangun malam.
  4. Jangan tidur dengan selimut.

Faktor Ruhi (ruhani) yang dapat membantu bangun malam:
  1. Menjauhi segala bentuk kemaksiatan di siang hari. Karena hati akan tertutup atau terhalang dari cahaya Allah apabila banyak berbuat maksiat.
  2. Membersihkan hati untuk tidak mengganggu sesama muslim, membersihkannya dari bid'ah dan kesyirikan serta berbagai penyakit hati, dan berpalinglah dari kenikmatan dunia yang sesaat.
  3. Dorongan rasa takut dalam jiwa atau hati karena merasa di hadapannya akan pupus tanpa pertolongan Allah. Ini akan memotivasi seorang untuk lebih mendekat (taqarrub) kepada Allah.
  4. Yang paling penting adalah adanya kecintaan kepada Allah, dengan sebuah keyakinan bahwa apabila dia shalat malam berarti dia bermunajat kepada Allah, merasakan ridha-Nya, sehingga membuat betah untuk berlama-lama bermunajat dengan Allah.

Contoh Orang-orang Shalih Terdahulu

Imam Syafi'i adalah tokoh teladan yang membagi malam dengan sebaik-baiknya. Beliau membagi malamnya menjadi tiga bagian, sepertiga pertama untuk menulis buku, sepertiga malam kedua untuk shalat, dan yang ketiga untuk tidur.

Abu Sulaiman rahimahullah berkata, "Orang-orang yang mendirikan shalat malam lebih nyaman pada malam harinya daripada orang-orang yang bercanda ria di tempatnya. Andaikan tidak ada waktu malam, mereka merasa tak ada gunanya hidup di dunia".



dikutip dari:
Materi Ceramah Ramadhan dan Umum
Abu Izzuddin

Tidak ada komentar: